Review Drama Korea: Flower of Evil - Episode 2
Review Drama Korea: Flower of Evil - Episode 2 ditulis oleh: Meylani.Aryanti. Jarak antara review pertama dan kedua dari serial Flower of Evil sangat jauh. Ada banyak sekali kegiatan yang harus aku lakukan jadi bar...
Estimasi waktu baca artikel ini adalah: . Selamat Membaca..
Jarak antara review pertama dan kedua dari serial Flower of Evil sangat jauh. Ada banyak sekali kegiatan yang harus aku lakukan jadi baru bisa belakangan ini kembali menulis sinopsis drama Korea yang satu ini. Yuk, langsung saja dimulai.
Sinopsis Flower of Evil - Episode 2
Ji Won dan Hee Sung bertemu pertama kalinya ketika Hee Sung berbelanja di supermarket tempat Ji Won bekerja. Ji Won penasaran dengan cowok dihadapannya dan memeriksa kartu pengenal cowok itu. Ji Won menduga kalau dia adalah orang baru di lingkungannya. Hee Sung hanya bilang, "tempat ini kelihatan bagus untuk memulai ulang segalanya."
Kembali ke masa kini. Ji Won masih tidur ketika Hee Sung sedang latihan tersenyum di depan cermin di kamar mandi. Dia meniru tips dari video yang ditontonnya. Hee Sung memastikan bahwa matanya terlihat tulis saat dia tersenyum.
Selesai latihan tersenyum, Hee Sung menyiapkan sarapan. Ji Won yang sudah bangun mengendap-endap di belakang Hee Sung. Saat mendapati istrinya yang sudah bangun, Hee Sung mempraktekkan senyum yang sudah dilatihnya. Ji Won terlihat lebih sumringah melihat suaminya yang nampak sempurna dihadapannya. Ji Won mengatakan pada Hee Sung bahwa dia bermimpi tentang pertemuan pertama mereka.
Ji Won ingin membantu Hee Sung menyiapkan sarapan. Tapi Ji Won bukan ahlinya. Hee Sung kemudian menyuruh Ji Won untuk membantu Eun Ha bersiap-siap. Selagi membantu putrinya bersiap-siap, Eun Ha menyebut nama seorang temannya. Sayangnya, Ji Won tidak tahu apa-apa soal itu. Eun Ha hanya mendesah, "kenapa aku harus repot-repot melakukannya."
Rambut Eun Ha harus dikeringkan dan dia lebih suka melakukan itu bersama ayah. Si gadis kecil membawa pengering rambutnya pada ayah. Hee Sung bertanya dimana ibu. Saat tahu bahwa Ji Won di lantai bawah untuk membersihkan workshop, Hee Sung terlihat was-was.
Di lantai bawah, Moo Jin sudah sadarkan diri. Dia bisa mendengar langkah Ji Won yang memasuki workshop. Moo Jin berusaha melepaskan dirinya hingga tangannya berdarah. Hee Sung yang was-was menemukan Ji Won sedang memungut pecahan pot dari pot teh favorit Hee Sung. Ji Won lalu bertanya tentang tamu Hee Sung karena Hee Sung selalu menyajikan teh untuk obrolan yang lama.
Hee Sung menjawab bahwa temannya dari masa SMA yang datang. Tapi Ji Won malah mengingatkan Hee Sung kalau suaminya itu pernah bilang dia suka sendiri saat masa sekolah. Hee Sung menjawab bahwa rasanya lebih baik berkomunikasi lagi setelah sekian lama. Hee Sung lalu mengajak Ji Won kembali ke atas.
Ji Won sadar Hee Sung sedang memandanginya. Jadi dia bertanya, "kenapa memandangku seperti itu? Aku pasti masih menjadi wanita tercantik di dunia bagimu." Hee Sung merangkul Ji Won dan menggodanya saat mereka naik ke atas. Moo Jin menghentikan usahanya untuk bisa bebas.
Di tempat lain, seorang pekerja sosial menaiki tangga yang menuju ke tempat tinggal kliennya. Wanita itu menjerit saat menemukan kliennya, seorang wanita tua, sudah meninggal dunia.
Satu tim dari kepolisian sedang mengumpulkan bukti-bukti saat Ji Won, Jae Seob, dan Ho Joon datang. Jae Seob menyadari jika kuku ibu jari korban hilang dan Ho Joon mengatakan soal kesamaan dengan pembunuhan berantai di kota Yeonju.
Ji Won ingat kalau kasus itu adalah kasus yang ditulis oleh Moo Jin tapi Jae Seob tidak tahu apa-apa. Ho Joon menjelaskan bahwa kasus itu ditutup ketika penjahatnya memutuskan bunuh diri. Selain itu, berita itu tertutup oleh kemeriahan piala dunia. Ji Won tidak mengerti kenapa ada orang yang meniru kasus lama ini. Tiba-tiba putra korban datang dan berteriak, "Ibu! Ibu! Aku disini."
Di workshop-nya, Hee Sung membalik papan pemberitahuan ke "tutup". Dia lalu membuka basemen. Hee Sung juga membuka lakban yang menutup mulut Moo Jin. Laki-laki malang itu bertanya, "Hyun Soo, kenapa kau melakukan ini?" Dengan wajah tanpa ekspresi, Hee Sung mengingatkan Moo Jin soal kejadian dari 18 tahun yang lalu, "aku mengerti dirimu dan kau mengerti diriku."
Kita diajak kembali ke musim panas tahun 2002. Moo Jin mengikat Hyun Soo ke sebuah pohon dengan bantuan beberapa teman sekelas. Sambil menggoyangkan jarinya yang diperban di depan wajah Hyun Soo, Moo Jin memperingatkan, "apa kau pikir aku akan melepaskanmu setelah melakukan ini padaku?" Hyun Soo hanya membalas, "aku seharusnya mematahkan lehermu." Hyun Soo mendapat tamparan setelahnya.
Moo Jin melempar ejekan pada Hyun Soo, "kau melihat ayahmu melakukan pembunuhan, apa kau... Apa kau menolongnya melakukan itu? Seperti rumor yang beredar?" Dan dengan kejam Moo Jin kembali menambahkan, "kepala desa mengatakan kepadaku kalau kau aneh karena mirip dengan ayahmu," Moo Jin dan teman-temannya lalu mencari batu. Setelah berhasil menggenggam satu batu, Moo Jin berkata, "kalau ini terlalu sakit, jangan ragu mengatakannya padaku." Kemudian anak-anak itu melempar batu ke arah Hyun Soo.
Sementara itu di lantai bawah tanah. Hee Sung mengambil palu ukuran kecil. Benda itu lalu dia dekatkan ke arah Moo Jin. Tidak lupa, Hee Sung mengulangi ucapan Moo Jin dulu yaitu: "kalau ini terlalu sakit, jangan ragu mengatakannya padaku." Moo Jin menjadi ketakutan. Dia memohon-mohon dan bilang, "kita masih muda waktu itu, begitulah anak-anak tumbuh dewasa."
Hee Sung tertawa sambil menjauhkan palu itu. Dia mengatakan, "kalau aku memang akan membunuhmu, aku akan melapisi lantai dengan penutup plastik." Moo Jin mengakui jika dia ketakutan. Perkataan ini membuat Hee Sung mengingatkannya, "aku mirip sekali dengan ayahku dan kau membuatku ingin melapisi lantai..." Hee Sung lalu menarik keluar handphone milik Moo Jin. Dengan tenang, Hee Sung memerintahkan, "mulai sekarang, jangan membuatku mengulangi perkataanku. Katakan apa passwordmu!"
Di kamar mayat. Ji Won menyadari bahwa tidak ada bekas jeratan tali di leher korban. Jadi tali yang dijadikan barang bukti itu hanya sebuah jebakan. Setelah korban mati karena ditikam, kuku jari korban lalu dicabut. Pergelangan kaki korban juga terluka dan dokter menghubungkannya dengan pembunuhan berantai di kota Yeonju. Dokter melihat ada sesuatu di ibu jari korban lalu mengumpulkannya sebagai sampel.
Ketika sedang mendiskusikan kasus itu, Jae Seob membantah teori Ho Joon tentang mereka yang sedang berhadapan dengan pembunuh yang menirukan aksi pembunuh lainnya. Jae Seob mengatakan bahwa korban, Jung Min Ok, tahu siapa yang membunuhnya. Jae Seob kemudian menunjuk sebuah foto dari TKP yang memperlihatkan sebuah apel sebagai bukti. Jae Seob bilang kalau korban berbagi apel dengan seorang teman dan pisau yang dipakai memotong apel adalah senjata pembunuh yang menghilang itu.
Detektif Lee Woo Cheol meminta rekaman cctv di TKP tapi cctv yang dekat dengan TKP sedang rusak. Kepala polisi Yoon Sang Pil menyebut soal masalah uang tapi Jae Seob kembali menangkis dengan menyatakan kalau pekerja sosial menjelaskan bahwa korban adalah donatur utama pusat kesejahteraan. Kepala polisi Yoon lalu menanyakan soal warisan ketika putra korban menggeledah rumah ibunya mencari sesuatu.
Ketika kepala polisi Yoon bertanya kenapa Ji Won diam saja, dia malah bertanya, "kenapa Do Min Seok... Dia tidak terlalu terkenal." Ho Joon yang menjawab dengan mengatakan, "reporter Kim... Ini karena artikel yang ditulisnya."
Di basemen. Lantai sudah dilapisi plastik. Moo Jin yang menelepon atasannya untuk mengatakan dia tidak akan bekerja, menjadi ketakutan. Sang atasan mengingatkan Moo Jin kalau dia jarang sekali di kantor, menyebut soal deadline dan seketika menutup telepon. Wanita itu melewatkan perkataan Moo Jin yang merana, "Nona Kang, aku terikat." Hee Sung memperkirakan dia punya waktu tiga hari sebelum Moo Jin dinyatakan menghilang.
Moo Jin rupanya masih berpikir kalau Hee Sung (Hyun Soo) bekerja untuk suami Ji Won. Moo Jin bilang jika istri bos tempatnya bekerja adalah seorang detektif. Hee Sung akhirnya bertanya, "bagaimana menurutmu, aku kabur dengan status buronan selama 18 tahun?" Moo Jin akhirnya sadar kalau Hee Sung/Hyun Soo adalah suami Ji Won.
Moo Jin tidak mengerti kenapa Hee Sung dinyatakan bersalah kalo memang dia tidak ada hubungan dengan kematian kepala desa. Hee Sung bertanya, "apa kau ingin tahu sebuah kebenaran? Tapi kalau kau tahu, kau harus membayarnya untuk itu." Moo Jin ketakutan, "aku tidak ingin tahu!" Tapi kemudian Hee Sung kembali melakban mulut Moo Jin sambil berbisik ke telinganya, "akulah pelakunya."
Flashback. Seragam sekolah Do Hyun Soo berlumuran darah. Di tangannya, dia menggenggam sesuatu yang juga penuh darah. Ketika Hyun Soo memandang tubuh kaku kepala desa, Hae Soo yang gemetar mengatakan, "ini salah. Kau tidak mungkin melakukan ini. Serahkan benda itu padaku." Hanya saja, Hyun Soo dengan tenang berkata, "aku sebenarnya merasa sangat baik." Kemudian sebuah senyum merekah di wajahnya.
Ji Won mempelajari pembunuhan di kota Yeonju. Ho Joon melihat artikel terbaru Moo Jin dan mendapati jika semua korban Do Min Seok ditemukan dengan jeratan di leher, pergelangan kaki terluka, dan kuku jari tercabut.
Sambil menunjuk ke foto TKP di Yeonju, Ho Joon menjelaskan bahwa jeratan di leher berasal dari merek rantai anjing tertentu tapi detail itu tidak pernah diungkapkan. Luka pergelangan kaki yang ditemukan pada korban juga luka yang spesifik. Jadi Ho Joon menyimpulkan kalau penjahat yang mereka hadapi sekarang tidak tahu apa-apa tentang Do Min Seok.
Ho Joon mengakui bahwa Jae Seob memang benar kalau pelaku pembangunan ini meniru kejadian di Yeonju. Ji Won kembali terheran, "kenapa harus Do Min Seok?" Renungan Ji Won buyar ketika teleponnya berbunyi. Dia mendapat telpon dari kepala sekolah TK dan memintanya datang ke sekolah.
Setelah mengunci ruang bawah tanah, Hee Sung mematikan hp Moo Jin dan menyembunyikan benda itu di brankas rahasia yang terletak di belakang lemarinya. Hee Sung lalu mengecek HP-nya dan melihat panggilan tak terjawab dari sekolah Eun Ha.
Di luar gedung pusat kesejahteraan. Anak laki-laki korban bertemu dengan pekerja sosial dan meminta info dimana keberadaan catatan milik ibunya. Jae Seob tiba tepat waktu ketika anak korban menarik jaket si pekerja sosial, Park Seo Young. Seo Young menjelaskan pada Jae Seob kalau Ahn Jong Goo, anak korban, mempunyai masalah judi. Saat Jae Seob bertanya lebih lanjut, Seo Young menyebutkan tentang keinginan Jung Min Ok.
Di sekolah. Ji Won memastikan Eun Ha hanya mengalami luka pada hidungnya. Dia meminta putrinya untuk memaafkan Soo Young. Tapi ibu Soo Young malah menyalahkan Eun Ha atas kejadian itu. Eun Ha yang malang menjelaskan, "aku hanya ingin memegang bonekamu karena boneka itu cantik sekali." Ji Won kaget saat ibu Soo Young menuduh Eun Ha sebagai pencuri.
Hee Sung datang dan meminta maaf pada ibu Soo Young, "aku minta maaf. Ini salahku." Eun Ha yang menangis dengan patuh menuruti Hee Sung. Dia meminta maaf pada Soo Young, ibu Soo Young, dan kepala sekolah.
Setelah pertemuan itu, Ji Won marah pada Hee Sung. Sadar kalau Ji Won marah, Hee Sung menyentuh bahu istrinya dengan lembut dan mengingatkan jika dia adalah ayah baru. Ji Won meminta Hee Sung untuk menyelesaikan semuanya bersama Eun Ha. Hee Sung berjanji akan menenangkan Eun Ha yang membuat Ji Won jadi tenang juga. Sebuah panggilan dari NFS dengan info penemuan lipstik di jari Jung Min Ok membuat Ji Won kembali bekerja.
Hee Sung mengajak Eun Ha makan di kafe favoritnya tapi gadis itu masih kesal karena ayah memihak Soo Young. Hee Sung mengatakan kalau dia memihak Eun Ha dan berkata, "aku akan membesarkanmu menjadi anak yang baik."
Hee Sung menjelaskan bahwa sekarang Eun Ha sudah mempunyai reputasi yang baik. Itu artinya, jika ada hal buruk yang terjadi, tidak akan ada yang mencurigainya. Eun Ha tidak peduli soal itu jadi Hee Sung mengatakan bahwa dia melihat Soo Young menangis karena kehilangan bonekanya.
Flashback. Hee Sung mencuci tangannya setelah membuang boneka Soo Young di tempat sampah. Setelah merasa lebih baik, Eun Ha memakan makanannya. Dia bilang, "ayah, kau adalah orang favoritku di dunia ini." Hee Sung pun mengatakan hal yang sama.
Di ruang interogasi, Jae Seob menunjukkan pada Ahn Jong Goo tentang keinginan ibunya yang akan menyerahkan semua uangnya pada pusat kesejahteraan. Ahn Jong Goo sadar bahwa dia bisa dijadikan tersangka jadi dia menolak menjawab pertanyaan lebih lanjut.
Setelah interogasi itu, Jae Seob dan Ji Won kembali memanas saat mereka berseberangan soal pentingnya bukti lipstik itu. Jae Seob berteriak, "ada apa denganmu? Ini adalah motif kuat untuk membunuh."
Ji Won menyadari kalau sidik jari korban diolesi lipstik. Selagi Ho Joon menganalisis dokumen, Ji Won menunjukkan pada Jae Seob dan Woo Cheol bahwa setelah mengoleskan lipstik ke jari korban, sisanya tertinggal di bawah kuku.
Ji Won bertanya-tanya siapa yang datang ketika sidik jari diolesi lipstik dan Jae Seob ingat bahwa Park Seo Young pernah mengatakan soal keberadaan sebuah dokumen. Telpon dari Ho Joon mengkonfirmasi bahwa sidik jari itu dibuat dengan lipstik.
Setelah menitipkan Eun Ha pada ibu Ji Won, Hee Sung memeriksa isi tas Moo Jin. Dia melihat kalung milik Hae Soo tapi segera dia singkirkan dan memilih memeriksa catatan Moo Jin. Hee Sung berhenti saat melihat nama Nam Soon Kil.
Di basemen. Moo Jin merintih ketika Hee Sung muncul dengan sebotol air. Setelah lakban dilepaskan, laki-laki itu meminta air pada Hee Sung. Tapi sebelum itu, Hee Sung ingin tahu soal Nam Soon Kil.
Moo Jin mengatakan bahwa dia bukan siapa-siapa. Hee Sung menuangkan air itu ke lantai. Moo Jin akhirnya berkata, "aku ingat sekarang." Moo Jin berkata jika Nam Soon Kil menelponnya untuk memberi info tapi dia menolak melanjutkan ucapan sampai Hee Sung mau memberinya air.
Setelah mendapat air, Hee Sung jadi tahu bahwa info itu adalah info tentang dirinya. Moo Jin bilang, "aku menulis artikel.. tentang kau dan ayahmu." Hee Sung juga tahu bahwa mereka sudah menentukan pertemuan dan Moo Jin kembali berkata, "bukankah akan buruk sekali buatmu bila aku tidak muncul?"
Di pusat kesejahteraan. Ji Won mendapati Seo Young sedang mencuci tangannya di kamar mandi. Setelah memperkenalkan dirinya sebagai seorang detektif, Ji Won meminta sampel DNA sebagai perbandingan tapi Seo Young menolak.
Jae Seob dan seorang detektif lainnya memeriksa rekaman cctv di lift apartemen Seo Young dan melihat ketika wanita itu pulang ke rumah, pakaiannya dia sembunyikan untuk menutupi bukti darah. Jae Seob melihat amplop di tangan Seo Young dan menduga itu berisi senjata pembunuh dan ibu jari korban.
Dengan memakai topi warna hitam, Hee Sung memandangi Nam Soon Kil dari sebuah tempat persembunyian. Hee Sung menelpon menggunakan hp Moo Jin dimana dia bilang tidak bisa bertemu dan hanya meminta wawancara via telpon.
Hee Sung bertanya soal Hyun Soo dan Nam Soon Kil mengeluarkan sebuah salinan artikel karya Moo Jin. Laki-laki itu menjelaskan bahwa dia tinggal bersama Hyun Soo dari musim gugur 2002 sampai musim panas 2005 ketika mereka berdua bekerja sebagai pengantar paket.
Nam Soon Kil mengakui bahwa dia selalu curiga pada Hyun Soo tapi dia tidak pernah membayangkan Hyun Soo adalah seorang pembunuh atau putra seorang pembunuh. Hee Sung akan menutup teleponnya saat Nam Soon Kil menambahkan, "Hyun Soo mengancamku."
Selagi memikirkan amplop di tangan Seo Young, Jae Seob berpikir kalau wanita itu tidak membawa amplop itu ke apartemennya. Menurut rekaman cctv, Seo Young berada di rumah selama sisa malam itu tapi dia juga mengatakan pada Jae Seob, "aku melihat bintang jatuh tadi malam. Aku merasa dia mengucapkan selamat tinggal."
Jae Seob berlari ke atap dimana dia melihat sebuah panel. Ketika didekati, kita juga melihat Seo Young mendekati panel yang sama dengan amplop di tangannya. Seo Young membuka panel itu dan melempar amplop ke dalamnya. Benda itu masih di sana ketika Jae Seob melihat ke dalamnya.
Ji Won menghalangi Seo Young ketika wanita itu hendak meninggalkan kamar mandi. Sebelumnya, Ji Won telah mendapat telpon dari Jae Seob soal bukti yang hilang itu. Saat ditangkap, Seo Young meminta waktu sebentar agar bisa bermake-up. Dia tidak memakai make up agar terlihat sedih. Ketika Seo Young menjelaskan bahwa hukumannya bisa dipengaruhi oleh penampilannya, Ji Won mengijinkan.
Selagi Seo Young mengoleskan lipstik, Ji Won bertanya kenapa dia membunuh Jung Min Ok. Seo Young berkata dengan tenang, "terlalu banyak tangga." Sebuah kilasan menunjukkan Seo Young yang naik turun tangga ke tempat Jung Min Ok setiap harinya.
Flashback. Jung Min Ok mengoleskan lipstik ke ibu jarinya saat Seo Young mengupas apel. Setelah memberikan cap jarinya, Jung Min Ok berkata, "datanglah setiap hari, mengobrol denganku, temani aku seperti seorang cucu."
Sambil berbalik, Jung Min Ok meminta Seo Young menggaruk punggungnya. Seo Young yang memegang pisau di tangannya menjawab, "dengan senang hati." Sebelum melaporkan pembunuhan itu, Seo Young terlihat tanpa emosi. Namun selesai menelpon, dia menangis kencang-kencang.
Setelah selesai bercerita, Seo Young berkata pada Ji Won, "sekitar tiga persen orang seperti diriku." Sambil melihat pisau di tasnya, Seo Young memperingatkan, "mungkin ada satu di dekatmu."
Di tempat lain. Nam Soon Kil berkata pada Hee Sung, "sebulan lalu aku mendapat telpon yang seperti dilakukan dari telpon umum pada jam 4 pagi." Dalam flashback, Nam Soon Kil mengira si penelpon adalah Hyun Soo dan berkata, "aku sudah menantikan agar hidupmu bahagia."
Nam Soon Kil bersikeras bahwa Hyun Soo adalah satu-satunya orang yang dia takuti sebab dia sudah bersalah padanya. Flashback lainnya menunjukkan waktu Nam Soon Kil dan Hyun Soo memakai mantel hitam untuk mencari dompet Hyun Soo yang hilang di hutan. Nam Soon Kil mengeluarkan pisau dan mengarahkannya pada Hyun Soo tapi Hyun Soo selamat karena mereka jatuh ke bawah. Nam Soon Kil mengambil pisaunya dan bilang kalau dia mengambil dompet Hyun Soo karena butuh uang.
Hee Sung bilang, "Do Hyun Soo sudah mati. Jadi lupakan saja dia." Nam Soon Kil jadi tenang dan berkata, "Dia adalah buronan setelah membunuh seseorang... Rasanya lebih baik mati bagi orang-orang seperti itu." Dan Hee Sung setuju.
Ji Won memandang tajam ke arah Seo Young. Ada luka di pipi Ji Won yang mulai berdarah. Seo Young berkata, "memalukan. Aku sangat benci matamu." Seo Young kemudian mengulurkan tangannya agar Ji Won bisa menahannya. Namun Ji Won malah menamparnya. Ho Joon yang mendengar keributan itu hanya bilang, "tak apa." kepada petugas di dekatnya.
Ketika Seo Young protes atas perlakuan itu, Ji Won mengingatkan bahwa tersangka terkadang terbunuh saat proses penangkapan. Sambil mendekatkan pisau ke leher Seo Young, Ji Won dengan sikap dingin menawarkan dua pilihan: mati dalam 12 detik atau 3,5 detik. Seo Young memohon, "tolong, jangan bunuh aku." Lalu Ji Won tersenyum, "aku hanya bercanda. Mana mungkin polisi membunuh orang." Dan Seo Young pun ditahan.
Hee Sung mengejutkan ibunya dengan sebuah kunjungan. Ketika mereka berdua saja, ibu mengatakan bahwa pada kenyataannya pelanggan yang membeli anti depresan membuatnya senang. "Jika aku tidak bisa seperti orang lain, aku lebih suka mereka menjadi sepertiku." Ketika ditanya maksud kunjungannya, Hee Sung menjawab, "aku perlu obat tidur."
Hee Sung menunggu Ji Won di stasiun dengan payung. Ketika Ji Won mendekat, Hee Sung melihat plester di pipinya. Ji Won bilang itu hanya luka kecil. Sambil melingkarkan tangannya di tangan Hee Sung, Ji Won menyebut hujan ini romantis dan mereka mulai berjalan saat ada seseorang mengenakan mantel hitam masuk ke pet shop untuk membeli rantai anjing.
Saat sedang sendirian di sebuah restoran Cina, Nam Soon Kil memegang salinan artikel Moo Jin tentang Do Min Seok dan Hyun Soo. Dia menelpon nomer Moo Jin dan meninggalkan pesan ketika seseorang mendekat sambil menggoyang rantai anjing.
Nam Soon Kil berkata pada Moo Jin, "aku baru-baru ini mendengar bahwa Do Hyun Soo membantu ayahnya dalam pembunuhan." Ketika ada orang asing masuk ke dalam resto, Nam Soon Kil menjadi tergagap, "Hyun Soo ada di sini." Sambil mengeluarkan pisau dari kantongnya, pria dengan mantel bertudung kepala itu mendekat dan Nam Soon Kil berteriak, "aku bilang dia akan datang untuk balas dendam." Ketika Nam Soon Kil mencari senjata, pria asing itu bergegas dan menusuknya.
Saat kilat berkelebat, pria dengan tudung kepala itu berjalan melewati beberapa manekin dan tembok yang ditempeli artikel. Ketika dia menggunakan pisaunya untuk menempel artikel yang ditulis Moo Jin, yang sekarang bernoda darah, kilat lainnya membuat jelas bahwa semua artikel itu adalah tentang kejahatan Do Min Seok.
Di rumah, Ji Won bangun sendirian dan melihat jam. Sudah pukul 3.30 pagi. Dia berjalan keluar kamar mencari Hee Sung. Tepat pada saat itu, Hee Sung tiba di rumah mengenakan mantel hitam dengan tudung kepala. Kilat menyambar ketika dia menurunkan tudung kepalanya dan mendapati Ji Won dihadapannya.
Reviewku
Aku agak terkejut pada adegan-adegan akhir drama ini. Apa benar Hee Sung memang sekeji itu? Tapi saat Hee Sung mencoba menenangkan Eun Ha yang sebelumnya dituduh sebagai pencuri, membuatku tersentuh. Setidaknya awalnya. Waktu mengetahui soal boneka itu, aku kembali merasa ngeri. Tapi drama ini tetap sangat menarik untuk diikuti. Sampai jumpa di review selanjutnya.
👇Lanjut Baca👇
Terimakasih telah membaca Review Drama Korea: Flower of Evil - Episode 2, jangan lupa tinggalkan reaksi & komentar kalian di bawah ini. Jika kalian suka dengan artikel ini, support penulis dengan cara share artikel ini ke sosmed kalian 😊
Written by,
Meylani.Aryanti
Tidak ada komentar