Review Novel Ayahku (Bukan) Pembohong
Review Novel Ayahku (Bukan) Pembohong ditulis oleh: Meylani.Aryanti. Review Novel Ayahku (Bukan) Pembohong - Hellow you guys! Apa ada yang suka mendengarkan cerita? Buat aku yang nggak pernah jauh dari membac...
Estimasi waktu baca artikel ini adalah: . Selamat Membaca..
Review Novel Ayahku (Bukan) Pembohong - Hellow you guys! Apa ada yang suka mendengarkan cerita? Buat aku yang nggak pernah jauh dari membaca buku, mendengar cerita adalah hal pertama yang membuatku masuk ke dunia buku. Sejak kecil aku nggak pernah jauh-jauh dari kegiatan yang bernama bercerita. Entah itu cerita dari Nenek atau Ibuku.
Dam, tokoh utama dari novel yang mau aku bahas kali ini juga suka mendengarkan cerita dari ayahnya. Namun, sebuah kejadian membuat Dam pada satu titik memutuskan berhenti melakukan hal tersebut. Novel ini berjudul Ayahku (Bukan) Pembohong karya Tere Liye. Yuk mari kita simak review selengkapnya.
Judul: Ayahku (Bukan) Pembohong
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan Ke: 27
Tahun Terbit: 2020
Tebal: 304 hlm
ISBN: 9786020331584
Harga: Rp.78.000
Dam adalah anak yang dibesarkan dengan dongeng-dongeng indah oleh ayahnya. Ayah bagi Dam adalah panutan dan bahkan seluruh warga kota sangat menghormati ayah meski mereka bukan dari keluarga terpandang. Akan tetapi, ketika mulai bersekolah di Akademi Gajah, Dam menemukan sebuah buku yang membuatnya berhenti meyakini seluruh cerita-cerita ayahnya selama ini.
Novel ini sangat sederhana. Pemilihan kata-katanya sangat tepat. Bagaimana Tere Liye menggambarkan kota tempat tinggal Dam juga sangat baik. Tere Liye nggak mencoba membuat kita merujuk pada suatu kota tertentu di dunia ini. Entah kenapa, ada beberapa bagian dari novel ini yang membuatku teringat pada kisah Harry Potter. Seperti misalnya ketika Dam akan pergi ke sekolahnya yang berasrama, dia harus menaiki kereta. Layaknya Harry Potter. Atau penggambaran Dam tentang sekolahnya yang mempunyai menara.
Tokoh-tokoh dalam novel ini juga menunjukkan sikap sederhana yang sangat patut dicontoh. Ayah Dam yang sederhana dan sangat jujur. Jangan lupakan si tokoh utama, Dam, dengan sifat baiknya yang dia peroleh dari mencontoh karakter-karakter dalam cerita yang selalu diceritakan ayahnya. Ibu Dam adalah selebritis yang meninggalkan kehidupan glamor dan memilih menikah dengan ayah Dam.
"Cerita ini sesungguhnya tentang pengorbanan, keteguhan hati. Kisah ketika kau tetap mendayung sampan sendirian di tengah sungai yang dipenuhi beban kesedihan, tangis, dan darah tercecer dimana-mana, ketika kau terus maju mendayung bukan karena tidak bisa kembali, tapi meyakini itu akan membawa janji masa depan yang lebih baik untuk generasi berikutnya apa pun harganya." (Hal. 183)
Selain ketiga tokoh itu, masih ada lagi tokoh-tokoh lainnya yang sangat patut untuk ditiru. Si Raja Tidur yang melakukan pilihan berat saat memutuskan untuk menentukan dakwaan di pengadilan. Semuanya sangat inspirasional. Ada juga kutipan-kutipan yang akan membangkitkan semangat.
Ayahku (Bukan) Pembohong menggunakan sudut pandang orang pertama tunggal. Deskripsi berbagai tempat di novel ini sangat indah. Aku sangat suka pada bagian dimana Dam dan Retro, teman sekelasnya, berburu babi hutan. Aku merasa ingin sekali memasuki hutan meski bukan untuk berburu ya.
Novel yang sudah dicetak ulang berkali-kali ini masih bisa kamu beli di Gramedia atau toko buku terdekat di kotamu. Sekian saja dari aku. Semoga harimu menyenangkan.
Terimakasih telah membaca Review Novel Ayahku (Bukan) Pembohong, jangan lupa tinggalkan reaksi & komentar kalian di bawah ini. Jika kalian suka dengan artikel ini, support penulis dengan cara share artikel ini ke sosmed kalian 😊
Written by,
Meylani.Aryanti
Tidak ada komentar